Wilayah ini memang dikenal sebagai wilayah yang rawan konflik dan kekerasan, mengingat kelompok pemberontak Boko Haram dan ISIS Afrika Barat aktif beroperasi di wilayah tersebut.
Menurut laporan media setempat, seperti dikutip
BBC, para pelaku penyerangan mengikat pekerja pertanian yang bekerja di sawah dan menggorok leher mereka.
Ini adalah salah satu serangan terburuk dalam beberapa bulan terakhir di wilayah itu. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Serangan itu mengundang kemarahan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari.
"Saya mengecam pembunuhan para petani pekerja keras kami oleh teroris di negara bagian Borno. Seluruh negeri terluka oleh pembunuhan yang tidak masuk akal ini. Pikiran saya bersama keluarga mereka di masa kesedihan ini. Semoga jiwa mereka beristirahat dengan damai," kata Buhari.
Dia menggambarkan serangan tersebut sebagai serangan teroris yang gila.
Sementara itu, milisi lokal menyebut bahwa dalam pembantaian tersebut, 43 orang meninggal dunia dan enam lainnya selamat namun dengan luka'luka yang serius.
Sedangkan laporan dari kelompok HAM Amnesty International, sejumlah pekerja pertanian lainnya dinyatakan hilang, termasuk 10 wanita di antara mereka.
Meski belum jelas siapa pelaku serangan itu dan apa motif di balik serangan tersebut, namun seorang anggota parlemen lokal, Ahmed Satomi menduga aksi keji ini dilakukan oleh Boko Haram.
Pasalnya, sehari sebelum serangan itu, para petani tersebut melucuti senjata dan menangkap seorang pria bersenjata Boko Haram yang telah menyiksa mereka.
Meski begitu, penyelidikan atas kasus ini masih didalami. pihak berwenang setempat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: