Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Azerbaijan Lakukan Operasi Pembersihan Ranjau Di Nagorno-Karabakh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 01 Desember 2020, 05:49 WIB
Azerbaijan Lakukan Operasi Pembersihan Ranjau Di Nagorno-Karabakh
Operasi pembersihan ranjau di jalan antara Kota Tartar dan Sugovushan, Azerbaijan, 29 November 2020/Net
rmol news logo Ratusan roket dan ribuan ranjau di wilayah bekas konflik Nagorno-Karabakh berhasil ditemukan dan dihancurkan oleh Badan Nasional untuk Pekerjaan Ranjau (Anama).

Sejak 27 September, setidaknya ada 750 rudal dan roket yang tidak meledak. 4.500 ranjau anti-personel dan 2.000 ranjau anti-tank telah ditemukan. Seluruh hasil temuan dihancurkan dalam operasi pembersihan dan penghancuran ranjau di jalan sepanjang 10 kilometer (6,2 mil) antara Kota Tartar dan Sugovushan.

Pimpinan Anama Idris Ismayilov melaporkan bahwa operasi penyisiran ranjau dilakukan terus sampai wilayah itu bebas dan bersih dari bahan peledak sisa perang.  Operasi itu sendiri baru berjalan selama 10 hari, sementara lahan yang telah berhasil dibebaskan dari ranjau sampai dengan Senin (30/11) telah mencapai 8 kilometer.

"Sejauh ini, kami telah menetralkan 169 ranjau anti-tank dan anti-personel yang belum meledak," kata Ismayilov, seperti dikutip oleh Anadolu Agency (AA), seraya menambahkan bahwa sisa jalan akan segera dibersihkan dan kemudian dibuka kembali untuk umum.

Penghapusan ranjau dilakukan secara manual, melalui mesin ranjau, dan dengan bantuan anjing pendeteksi ranjau, tambah Ismayilov.

Sebanyak 584 personel, 30 anjing pendeteksi ranjau dan enam mesin terlibat dalam kegiatan tersebut, menurut situs ANAMA.

Pembersihan ranjau juga akan dilakukan di ladang-ladang pertanian, hutan dan daerah pemukiman.

"Diperlukan waktu hingga 10 tahun untuk sepenuhnya membersihkan wilayah itu, tetapi orang-orang sudah bisa datang kembali ke tanah leluhur mereka dalam tiga hingga lima tahun," katanya.

Pada Sabtu (28/11), empat warga sipil Azerbaijan tewas setelah mobil mereka menabrak ranjau darat yang ditanam oleh tentara Armenia di desa Ashagi Seyidahmedli, Provinsi Fuzuli.

"Tambang itu ditanam oleh angkatan bersenjata Armenia sebelum mereka mundur," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa itu adalah ranjau anti-tank.

Pernyataan tersebut menyebut insiden itu sebagai "jenis provokasi baru" dari Armenia.

Pihak berwenang  meminta masyarakat untuk tidak memasuki kawasan pembebasan tanpa izin khusus. Ledakan itu merupakan ancaman bahaya yang dihadapi orang Azerbaijan saat ingin bermukim kembali di wilayah tersebut.
Total, sekitar 535 warga sipil tewas dan 2.418 luka-luka akibat ledakan ranjau di Azerbaijan, seperti yang diungkapkan Gazanfar Ahmadov, Direktur Anama pada briefing yang diadakan pada 30 November.

Dia mendesak warga untuk melaporkan semua barang mencurigakan ke departemen kepolisian distrik dan administrasi eksekutif.

Seperti diketahui, Azerbaijan merebut kembali Fuzuli dalam bentrokan baru atas Karabakh pada akhir September dan berlanjut selama enam minggu.

Di sepanjang perbatasan dengan Iran, Fuzuli termasuk di antara distrik-distrik yang diduduki oleh pejuang Armenia pada perang tahun 1990-an. Di wilayah ini para separatis mendeklarasikan "kemerdekaan" atas wilayah Nagorno-Karabakh dan beberapa wilayah sekitarnya.

Hubungan antara bekas republik Soviet Azerbaijan dan Armenia telah tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, wilayah yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA