Terkait pemulangan tahanan, Presiden Armen Sarkissian mengirim surat permohonan itu kepada Presiden Vladimir Putin. Disebutkan, bahwa banyak keluarga yang menunggu dengan cemas. Hingga saat ini belum jelas nasib para tawanan itu. Berharap Putin bersedia membantu prosesnya agar tidak berlarut-larut.
Dalam suratnya, Sarkissian secara khusus menyampaikan kegelisahan masyarakat Armenia dan komunitas Armenia di luar negeri. Mereka semua sangat prihatin dengan situasi dan kondisi tahanan yang ditangkap oleh tentara Azerbaijan.
"Mediasi Presiden Rusia akan memberikan dukungan besar dalam menyelesaikan masalah yang sangat sensitif tentang pemulangan tawanan perang kami," ujar Sarkissian dalam suratnya, seperti dikutip dari
Arka, Senin (30/11).
Tawanan perang itu bukan hanya para tentara tetapi juga warga sipil Armenia. Belum diketahui dengan pasti jumlah orang Armenia yang ditangkap atau hilang selama perang terjadi di Nagorno-Karabakh (Artsakh).
Yang lebih memilukan, beredar video di internet yang menunjukkan tentara Armenia dan warga sipil yang ditawan di Azerbaijan mengalami penindasan dan dipermalukan oleh tentara Azerbaijan.
Sarkissian juga merasa sangat miris akan informasi yang beredar, yang menyebutkan bahwa Azerbaijan bermaksud 'memajang' tawanan perang itu dengan berbaris di parade militer yang akan diadakannya untuk merayakan kemenangan Azerbaijan.
Perwakilan Armenia telah mengajukan permohonan kepada Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia (ECHR) terus menerus juga mengajukan permohonan ke Pengadilan Eropa untuk meminta informasi dari AZerbaijan mengenai jumlah dan kondisi warga Armenia yang ditahan di sana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: