Petisi yang diprakarsai oleh Jaringan Solidaritas Eropa dengan Venezuela itu diserahkan kepada European External Action Service (EEAS) pada Selasa (1/12).
Dalam pernyataan tertulis yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, jaringan itu meminta agar Uni Eropa berkomitmen menjadi saluran perdamaian dengan tidak mendukung konfrontasi di Venezuela.
"Siapa pun pemenang pemilu berikutnya di Venezuela, Uni Eropa harus mematuhi hukum internasional dan menghormati keputusan yang akan dibuat warga Venezuela," kata mereka.
Venezuela sendiri akan mengadakan pemilu untuk memilih perwakilan baru di Majelis Nasionalnya pada 6 Desember.
Pemilu tersebut telah diikuti oleh 107 partai dan 14.400 calon untuk memperebutkan 277 kursi parlemen.
Petisi dibuat karena Uni Eropa menolak menerima konsensus antara pemerintah Venezuela dan oposisi untuk melanjutkan jallur konstitusional dengan mengadakan pemilu.
Alih-alih, Uni Eropa enggan menerima undangan dari Venezuela untuk mengirimkan pemantau untuk menjamin diadakannya pemilu yang baik.
Jaringan itu menyebut, langkah Uni Eropa banyak dipengaruhi oleh Amerika Serikat (AS) dan bukan kebijakan luar negeri independennya.
"Itulah mengapa kami meminta Uni Eropa menghormati hasil pemilu 6 Desember mendatang, dan mendukung keinginan demokratis rakyat Venezuela," pungkas mereka.
Petisi tersebut juga telah ditandatangani oleh sejumlah tokoh-tokoh ternama seperti peraih Hadiah Nobel Perdamaian Adolfo Perez Esquevel, mantan Presiden Ekuador Rafael Corre, pendiri band Pink Floyd Roger Waters, Wakil Presiden Eurolat Sandra Pereira, wakil dan calon presiden Prancis Jean Luc Melenchon, hingga jurnalis Ignacio Ramonet.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: