New York Times (NYT) pada Senin (30/11) melaporkan, pembangunan tembok Meksiko telah meningkat pesat sejak November, beberapa bulan menjelang pelantikan presiden AS pada 2021.
Seorang peternak bernama Bill McDonald mengatakan, wilayah Pegunungan Peloncillo yang terpencil juga telah diledakkan untuk membangun tembok sepanjang 400 mil tersebut.
"Koridor satwa liat, arkeologi dan sejarah, semuanya diledakkan," kata McDonald yang seorang mantan pendukung Republik itu.
Selain itu, Ngarai Guadalupe yang menjadi rumah bagi spesies burung langka juga ikut terkena imbas karena kapal kerap membawa bahan peledak ke sisi tebing setiap harinya.
Sejarawan bernama Diana Hadley menjadi salah satu pihak yang mengkritisi langkah itu lantaran ngarai tersebut sangat terpencil dan jarang digunakan sebagai penyeberangan migran.
"Ini bukan hanya memilukan, tetapi sama sekali tidak ada gunanya," ucap dia.
Tembok Meksiko merupakan megaproyek pemerintahan Trump yang dimulainya sejak menang dalam pemilu 2016. Tembok itu digunakan untuk menghentikan arus migrasi ilegal yang menjadi prioritas utama pemerintahan Trump.
Dimuat NYT, pemerintahan Biden kemungkinan berupaya untuk membongkar tembok itu meski belum ada pernyataan terkait hal tersebut.
Proyek Tembok Meksiko sendiri telah merogoh kocek yang dalam, di mana sudah menelan biaya 420 juta dolar AS.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: