Kabar tersebut diangkat pertama kali oleh media
Reuters pada awal pekan ini (Selasa, 1/12), mengutip pernyataan dari seorang pejabat senior di pemerintahan Presiden Donald Trump yang tidak disebutkan namanya.
Sumber tersebut menjelaskan bahwa "lampu hijau" itu diberikan oleh Arab Saudi setelah setelah pembicaraan antara pejabat Arab Saudi dan penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner.
Kushner dan utusan Timur Tengah Avi Berkowitz serta Brian Hook mengangkat masalah ini tidak lama setelah mereka tiba di Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan.
"Kami dapat mendamaikan masalah tersebut," kata pejabat anonim itu kepada
Reuters.
Perjanjian itu dibuat hanya beberapa jam sebelum penerbangan komersial pertama Israel ke UEA Selasa pagi ini (1/12). Penerbangan Israel-UEA sendiri sebelumnya berisiko dibatalkan jika tidak ada perjanjian penerbangan semacam itu dengan Arab Saudi.
Untuk diketahui, penerbangan komersial antara Israel dan UEA merupakan bagian dari kesepakatan normalisasi hubungan yang dicapai Israel tahun ini dengan UEA, Bahrain dan Sudan.
"Ini harus menyelesaikan setiap masalah yang harus terjadi dengan operator Israel yang membawa orang-orang dari Israel ke UEA dan kembali dan ke Bahrain," kata pejabat itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: