Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Permusuhan Semakin Dalam, China Peringatkan Kapal Australia Untuk Tak Dekati Laut China Selatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 01 Desember 2020, 12:49 WIB
Permusuhan Semakin Dalam, China Peringatkan Kapal Australia Untuk Tak Dekati Laut China Selatan
China memperingati Australia untuk tidak ikut campur dalam sengketa Laut China Selatan/Net
rmol news logo Ketegangan antara China dan Australia kian meluas, hingga ke Laut China Selatan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Media yang dikendalikan oleh pemerintah China, The Global Times memperingatkan agar kapal Australia menghindari Laut China Selatan jika tidak ingin menelan "pil pahit".

Dalam artikel yang dirilis pada Senin malam (30/11), media tersebut menggambarkan Australia sebagai "pelacak" Amerika Serikat (AS).

"Sebagai pelacak AS, Australia harus menahan kesombongannya, khsuusnya kapal perangnya tidak boleh datang ke daerah pesisir China atau dia akan menelan pil pahit," tulis media itu, seperti dikutip NZ Herald.

Media itu juga menyoroti laporan pasukan khusus Australia membunuh warga sipil Afganistan secara ilegal.

"Membunuh orang tidak bersalah berarti menginjak-injak hak asasi manusia. Tetapi Canberra memiliki keberanian untuk menempatkan dirinya di atas landasan moral yang tinggi dari HAM. Betapa arogan dan tidak tahu malunya pemerintahan (Perdana Menteri Scott) Morrison!" lanjut media itu.

Menurut mantan anggota parlemen dari Partai Buruh, Michael Danby, pesan tersebut tampaknya peringatan keras setelah aktivitas kapal perang Australia, HMAS Ballarat di Laut China Selatan.

"Itu ancaman. HMAS Ballarat berada di Laut Cina Selatan baru-baru ini dengan satuan tugas AS. Itu sangat tidak menyenangkan. Ini menunjukkan bahwa mungkin ada insiden," terang dia.

Pada akhir Oktober lalu, HMAS Ballarat melakukan latihan militer bersama di sekitar Laut China Selatan.

Selain itu pada Juli, kapal perang Australia juga berlayar di dekat Kepulauan Spartly yang disengketakan oleh China dan Vietnam.

Hubungan antara Australia dan China mencapai titik terburuknya dalam beberapa waktu terakhir. Perang dagang yang semakin berkobar di antara keduanya diperumit dengan unggahan foto yang menggambarkan seorang tentara Australia membunuh anak Afganistan yang diunggah oleh pejabat tinggi China beberapa hari lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA