Insiden tersebut terjadi pada Selasa dini hari (1/12) waktu setempat. Polisi menuturkan, tiga lelaki berpakaian hitam tampak melemparkan bom molotov ke arah tempat parkir mobil fasilitas olahraga di Mongkok.
Dari gambar yang diunggah oleh media lokal terlihat bom tersebut mengenai bagian depan sebuah truk.
Setelah itu, dilaporkan
AFP, seorang lelaki berusia 18 tahun yang membawa semprotan merica ditangkap. Belum diketahui apakah ia tersangka pelemparan bom molotov tersebut.
Walau begitu, insiden itu adalah satu yang paling berani sejak diberlakukannya UU keamanan nasional baru.
Pada tahun lalu, gelombang demonstran terjadi di Hong Kong selama tujuh bulan. Polisi anti huru hara menembakkan ribuan butir gas air mata dan peluru karet ke arah massa.
Di sisi lain, demonstran melempar batu dan bom molotov ke arah polisi.
Setelah adanya UU keamanan nasional, serangan terhadap polisi masuk sebagai tindakan terorisme dengan ancaman hukuman minimal 10 tahun penjara hingga seumur hidup.
Orang pertama yang didakwa di bawah UU baru tersebut adalah seorang lelaki yang diduga mengendarai sepeda motor ke polisi sambil mengibarkan bendera kemerdekaan.
Ia dituntut atas dua kejahatan keamanan baru, separatisme dan terorisme.
Banyak kritikus, terutama negara Barat, menyebut UU itu telah mencabut kebebasan dan otonomi Hong Kong yang telah dijamin dalam prinsip satu negara dua sistem.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: