Pasukan Pakistan dan India secara teratur terlibat dalam baku tembak di perbatasan pegunungan di tengah perselisihan tentang Kashmir. Kecanggihan drone Turki yang sudah menerima pengakuan internasional di medan perang, terutama selama konflik antara Azerbaijan dan Armenia baru-baru ini, membuat Pakistan berminat serius pada persenjataan itu.
Turki adalah salah satu pengguna drone bersenjata yang paling aktif, menyebarkannya dalam konflik di Suriah, Libya, dan yang terbaru di Nagorno-Karabakh, seperti dikutip dari
News Arm, Selasa (1/12).
Pasukan keamanan India baru-baru ini menembak jatuh drone di wilayah Kathua di Jammu dan Kashmir, dengan laporan lebih banyak penembakan drone dalam beberapa bulan terakhir oleh tentara India.
Oleh karena itu, Pakistan memburu lebih banyak drone, terutama mini-UAV, untuk meningkatkan permainannya melawan India.
Turki menjadi pusat teknologi drone modern dan telah mengekspor drone bersenjatanya ke banyak negara dalam beberapa tahun terakhir.
Drone Turki yang digunakan dalam perang Nagorno-Karabakh baru-baru ini membantu Azerbaijan mengklaim kemenangan yang menentukan atas Armenia, dan Pakistan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ofensifnya dengan memasukkan keunggulan yang baru diperoleh negara itu, seperti dikutip dari Euro Tiimes.
Pakistan sangat membutuhkan drone canggih karena sedang berperang dalam perang proxy di negara bagian Jammu dan Kashmir di India, di mana UAV dapat digunakan untuk menjatuhkan senjata dan mengawasi daerah sasaran.
Tentara Pakistan telah menggunakan drone untuk memasok AK-47 ke militan di sisi perbatasan India beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: