Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kasus Foto Satir Makin Panas, Scott Morrison Menulis Di WeChat Tenangkan Komunitas China Di Australia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 02 Desember 2020, 07:02 WIB
Kasus Foto Satir Makin Panas, Scott Morrison Menulis Di WeChat Tenangkan Komunitas China Di Australia
Perdana Menteri Scott Morrison/Net
rmol news logo Perdana Menteri Scott Morrison menulis di platform media sosial Tiongkok yang populer, WeChat, untuk menarik jutaan warga Tiongkok.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ia berusaha menenangkan dan meyakinkan orang-orang China di Australia bahwa pertengkaran terbaru Australia dan China tentang unggahan gambar satir yang diposting di Twitter tidak akan berpengaruh terhadap mereka.

"Postingan itu tidak mengurangi rasa hormat dan penghargaan terhadap komunitas China di Australia atau persahabatan kami dengan orang-orang di China," ujar Morrison dalam postingannya itu, dalam upayanya untuk menjaga komunitas China tetap aktif.

Morrison telah bergabung dengan WeChat pada 2019 untuk menarik pemilih China-Australia selama pemilihannya.

Postingan Morrison yang ditulisnya pada Selasa (1/12) itu telah dilihat lebih dari 50.000 kali.

"Saya sangat bangga dengan semua warga Australia yang mengenakan seragam untuk Australia. Saya bangga atas kerja keras mereka dalam pelayanan dan dedikasi mereka menjaga keamanan Australia dan Australia," tulis Morrison pada postingan tersebut, seperti dikutip dari AP, Rabu (2/12).

Morrison menyampaikan apresiasinya terhadap semua warga Australia (juga yang termasuk keturunan China di Australia) yang telah setia kepada negara itu dan menyanjung nilai-nilainya.

"Nilai-nilai ini menentukan bagaimana kita (warga Australia) sebagai suatu bangsa menangani masalah-masalah sulit, seperti yang diidentifikasi oleh Inspektur Jenderal dalam laporannya tentang Angkatan Pertahanan Australia," kata Morrison.

Australia akan terus bertindak sebagai bangsa yang bebas, demokratis, dan tercerahkan.

"Ketika terjadi insiden yang memerlukan tindakan, kami telah menetapkan prosedur yang jujur ??dan transparan untuk menanganinya," kata Morrison.

Postingan Morrison muncul untuk menanggapi pernyataan pejabat China yang menganggap Australia berlebihan karena menuntut permintaan maaf atas isi Twitter yang diunggah Juru Bicara China Zhao Lijian.

Zhao men-tweet ilustrasi satir yang menampilkan foto seorang tentara Australia membunuh seorang anak Afghanistan dalam pangkuan.

"Kemarahan dan raungan beberapa politisi dan media Australia tidak berarti apa-apa. Kalian salah membaca, dan bereaksi berlebihan terhadap tweet Zhao," kata seorang juru bicara kedutaan China.

Tuduhan yang dibuat Australia terhadap China hanya untuk dua tujuan. Yang pertama untuk mengalihkan perhatian publik dari kekejaman mengerikan yang dilakukan oleh tentara Australia, yang kedua untuk menyalahkan China atas memburuknya hubungan bilateral.

"Semua ini jelas tidak membantu untuk mengatur ulang hubungan bilateral," ujar pejabat kedutaan.

Kebuntuan diplomatik telah memicu kekhawatiran bahwa warga China-Australia (Warga Australia keturunan China) dapat menjadi sasaran yang tidak adil karena insiden tersebut.

Postingan Morrison di WeChat itu untuk memohon secara langsung kepada komunitas China.

"Kami mengakui, sangat menghargai dan menghargai kontribusi yang telah diberikan oleh generasi imigran China ke Australia. Selama lebih dari 200 tahun, warga Australia berlatar belakang China telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi negara kami,"  ujar Morrison. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA