Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Akhirnya Azerbaijan Batalkan Rencana 'Pamerkan' Tawanan Perang Armenia Saat Parade Militer Mendatang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 02 Desember 2020, 15:18 WIB
Akhirnya Azerbaijan Batalkan Rencana 'Pamerkan' Tawanan Perang Armenia Saat Parade Militer Mendatang
Ilustrasi/Net
rmol news logo Azerbaijan akhirnya membatalkan rencananya untuk 'memajang' tahanan Armenia selama parade militer mendatang. Kabar melegakan ini dilaporkan oleh saluran Mediaport Telegram.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Berkat surat dari Pembela Hak Asasi Manusia Armenia kepada struktur internasional, Azerbaijan akhirnya membatalkan rencananya untuk mendemonstrasikan tahanan Armenia selama parade mendatang," lapor saluran itu, seperti dikutip dari News Arm, Rabu (2/12).

Hingga saat ini Armenia masih berjuang untuk bisa membawa pulang para tahanan perang yang sampai saat ini masih ditawan oleh Azerbaijan. Armenia telah melayangkan permohonan kepada Rusia untuk segera membantu proses pemulangan para tawaan itu.

Pada perjanjian kesepakatan genjatan senjata, salah satunya adalah kedua belah pihak setuju untuk menukar tahanan perang dan juga menukar jenazah korban perang dan memulangkannya kembali kepada negara masing-masing. Namun, Armenia masih harus berjuang untuk bisa membawa pulang para tahanan yang belum diketahui nasibnya itu.

Presiden Armen Sarkissian pada Senin (30/11) mengirim surat permohonan kepada Presiden Vladimir Putin meminta kesediaan Rusia membantu proses pemulangan yang ditunda-tunda oleh Azerbaijan. Disebutkan, bahwa banyak keluarga dari para tawanan itu yang menunggu dengan cemas.

"Mediasi Presiden Rusia akan memberikan dukungan besar dalam menyelesaikan masalah yang sangat sensitif tentang pemulangan tawanan perang kami," ujar Sarkissian dalam suratnya.

Tawanan perang itu bukan hanya para tentara tetapi juga warga sipil Armenia. Belum diketahui dengan pasti jumlah orang Armenia yang ditangkap atau hilang selama perang terjadi di Nagorno-Karabakh (Artsakh).

Yang lebih memilukan, beredar video di internet yang menunjukkan tentara Armenia dan warga sipil yang ditawan di Azerbaijan mengalami penindasan dan dipermalukan oleh tentara Azerbaijan.

Sarkissian juga merasa sangat miris akan informasi yang beredar, yang menyebutkan bahwa Azerbaijan bermaksud 'memajang' tawanan perang itu dengan berbaris di parade militer yang akan diadakannya untuk merayakan kemenangan Azerbaijan.

Perwakilan Armenia telah mengajukan permohonan kepada Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia (ECHR) dan Pengadilan Eropa untuk meminta informasi mengenai jumlah dan kondisi warga Armenia yang ditahan di sana. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA