Dalam sebuah artikel di surat kabar yang dikelola pemerintah, The Global Times, C‌hina disebut-sebut kembali menerbitkan gambar kedua. Kali ini berupa kartun satir, yang dinilai menyerang reputasi tentara Australia serta catatan negara itu tentang hak asasi manusia.
Diberitakan oleh
9News, pada Kamis (3/12), gambar terbaru yang diterbitkan China itu berupa sebuah ilustrasi tentang seorang tentara Australia yang berdiri di atas tubuh yang tertutup kain dengan darah yang merembes keluar sambil memegang tanda bertuliskan 'hak asasi manusia' di depan kamera.
Awal pekan ini, media arus utama pemerintah China itu juga menerbitkan kartun yang menunjukkan kanguru dengan mata tertutup di bawah tajuk utama editorial yang berbunyi: 'Australia menjadi gila alih-alih menghukum penjahat perangnya'.
Editorial itu juga memperingatkan kapal-kapal Australia untuk menjauh dari Laut China Selatan.
Langkah terbaru dari surat kabar itu muncul setelah pesan dari Perdana Menteri Scott Morrison kepada warga China Australia dilaporkan dihapus oleh raksasa teknologi WeChat.
Dalam pesan yang diposting pada Selasa malam, Morrison menyatakan keberatannya terhadap gambar satir dari seorang tentara Australia yang sedang menggorok leher seorang anak, yang diunggah Zhao Lijian di Twitter pada hari Senin (30/11).
Perdana Menteri mengatakan dalam pesan WeChat bahwa Australia menangani tuduhan yang diuraikan dalam Penyelidikan Brereton dengan "cara yang jujur ​​dan transparan".
ABC melaporkan saat ini pesan WeChat Morrison sudah tidak terlihat lagi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: