Pujian itu disampaikan Putin saat berbicara selama pertemuan virtual para pemimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Moskow. Putin menyebut keputusan Pashinyan seputar akhir konflik memang perlu dilakukan, walaupun menyakitkan.
"Mereka membutuhkan banyak keberanian pribadi dari perdana menteri," kata Putin, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Rabu (2/12).
"Tugas kami sekarang adalah mendukung perdana menteri dan timnya untuk memastikan perdamaian," tambahnya.
Armenia menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia dengan Azerbaijan pada 9 November setelah enam minggu pertempuran sengit memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.
Berdasarkan kesepakatan itu, Armenia menyerahkan tiga distrik di sekitar kantong etnis Armenia di samping empat distrik lainnya yang diklaim kembali oleh pasukan Azerbaijan selama pertempuran.
Dukungan yang ditunjukkan pemimpin Rusia untuk Pashinyan berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan publik dalam negeri Armenia. Sejak pengumuman kesepakatan damai, pengunjuk rasa secara teratur turun ke jalan di ibu kota Armenia, Yerevan.
Mereka mencap Pashinyan sebagai 'pengkhianat' karena menyetujui kesepakatan itu dan menuntut pengunduran dirinya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: