Berbicara di program Inside ThailandTV pada hari Rabu (2/12), menteri mengatakan operator situs web tersebut telah melanggar hak orang lain. Dia juga berjanji untuk menuntut operator situs dan bahkan menutup situs tersebut.
Di parlemen, Nataphol mengatakan kementerian akan mencapai kesimpulan tentang aturan potong rambut siswa dan seragam sekolah sebelum akhir bulan ini, seperti dikutip dari
Bangkok Post, Kamis (3/12).
Sebuah komite yang dibentuk oleh kementerian telah mengundang kelompok ‘Bad Students’ untuk memberikan pandangan mereka tentang masalah tersebut, kata menteri itu kepada parlemen. Namun, panitia menolak permintaan grup untuk menyiarkan langsung pertemuan tersebut di media sosial, sehingga grup tersebut menolak untuk hadir.
Panitia telah menetapkan bahwa siswa boleh memiliki rambut panjang tapi mereka harus mengikatnya. Untuk masalah seragam sekolah, pihak sekolah dapat memutuskan sendiri apakah akan memperbolehkan siswanya mengenakan pakaian kasual ke sekolah seminggu sekali, sebulan atau sebulan sekali,saran panitia.
Nathapol mengatakan 638 siswa dari 2,5 juta siswa di seluruh negeri telah mengenakan pakaian kasual ke sekolah pada hari pertama semester minggu ini. Namun, masyarakat belum siap jika seragam sekolah dihapuskan sama sekali, tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: