Pesan WEChat Morrison muncul di tengah perselisihan antara para pejabat di Beijing dan Canberra atas gambar satir yang diunggah di Twitter, seperti dilaporkan oleh
AP, Kamis (3/12).
Morrison yang khawatir bahwa perselisihan terbaru Australia dan China akan berdampak terhadap komunutas China di Australia, menulis di platform media sosial Tiongkok yang populer itu, untuk menarik jutaan warga Tiongkok.
"Postingan itu tidak mengurangi rasa hormat dan penghargaan terhadap komunitas China di Australia atau persahabatan kami dengan orang-orang di China," ujar Morrison dalam postingannya itu, dalam upayanya untuk menjaga komunitas China tetap aktif.
Namun pesan itu tampaknya diblokir pada Rabu malam, dengan catatan yang muncul dari Pusat Operasi Platform Akun Resmi Weixin yang mengatakan bahwa konten tersebut tidak dapat dilihat karena melanggar peraturan, termasuk mendistorsi peristiwa bersejarah dan membingungkan publik.
Tencent, perusahaan induk WeChat, tidak memberikan komentarnya terkait hal ini.
Gambar satir yang telah menimbulkan kemarahan Australia itu diunggah oleh Juru Bicara China Zhao Lijian. Zhao men-tweet ilustrasi satir yang menampilkan foto seorang tentara Australia membunuh seorang anak Afghanistan dalam pangkuan.
Tweet Zhao itu telah 'disukai' oleh 60 ribu pengikutnya, setelah Twitter menandainya sebagai konten sensitif tetapi menolak permintaan pemerintah Australia untuk menghapus gambar tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: