Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tugas Berat Sekretaris Pers Gedung Putih Pilihan Biden: Kembalikan Kepercayaan Rakyat AS Pada Pemerintah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 03 Desember 2020, 15:35 WIB
Tugas Berat Sekretaris Pers Gedung Putih Pilihan Biden: Kembalikan Kepercayaan Rakyat AS Pada Pemerintah
Jen Psaki, sekretaris pers Gedung Putih pilihan Biden/Net
rmol news logo Presiden terpilih AS Joe Biden secara resmi telah menunjuk Jen Psaki, seorang Yunani-Amerika untuk menjadi sekretaris pers Gedung Putih pada Senin (30/11) lalu. Di bawah pemerintahan Biden, Psaki berjanji akan menjalin komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dengan rakyat Amerika.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Psaki (42) adalah staf komunikasi veteran yang telah bekerja di banyak kampanye penting Demokrat. Dia juga pernah memegang peran utama di bawah Presiden Barack Obama, termasuk wakil sekretaris pers dan direktur komunikasi Gedung Putih, serta juru bicara Departemen Luar Negeri.

Saat resmi menjabat nanti, ibu dua anak ini akan mengambil peran di saat AS dalam keadaan kritis. Di mana dia akan menghadapi publik yang skeptis terhadap pesan dari institusi dan korps pers yang hubungannya dengan Gedung Putih sangat tegang selama era Trump.

Namun, Robert Gibbs, mantan sekretaris pers Obama mengatakan bahwa pekerjaan baru Psaki akan semakin membuat namanya dikenal, tak hanya di Amerika, tetapi juga di dunia internasional.

“Pekerjaan ini menjadi salah satu yang paling dikenal karena mewakili pemerintahan. Dia akan dikenali saat dia bepergian, dari mulai bepergian ke luar negeri, sampai ke toko kelontong,” kata Gibbs, seperti dikutip dari AP, Kamis (3/12).

Biden berjanji untuk menata dan memperbaiki kebiasaan konferensi pers harian di Gedung Putih, dan Psaki mengatakan dia memandang inti dari pekerjaan barunya itu sebagai upaya untuk membangun kembali kepercayaan pada pemerintah, terutama selama pandemi.
    
Mungkin ini akan nampak berbeda dari yang biasa dilakukan Presiden Donald Trump terhadap para juru bicara atau sekretaris Gedung Putih selama masa pemerintahannya.

Sejauh ini, Trump dengan empat sekretaris pers yang dimiliki Gedung justru lebih sering menyampaikan sendiri briefing hariannya. Dia berkicau hampir setiap jam terutama pada awal pandemi virus corona.

Trump juga berselisih dengan wartawan Gedung Putih saat mengadakan konferensi pers.

Salah satu sekretaris pers Trump, Stephanie Grisham, bahkan tidak pernah mengadakan briefing apa pun selama masa jabatannya.

Pilihan terbaru Trump, Kayleigh McEnany, telah menggunakan pengarahan sporadisnya untuk memarahi wartawan tentang pilihan pertanyaan mereka, menguliahi mereka tentang konten cerita mereka, dan memperkuat klaim tak berdasar yang dilakukan oleh presiden. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA