Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mencium Tanah Dengan Haru, Ratusan Imigran Ethiopia Tiba Di Israel Dan Disambut Netanyahu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 04 Desember 2020, 06:37 WIB
Mencium Tanah Dengan Haru, Ratusan Imigran Ethiopia Tiba Di Israel Dan Disambut Netanyahu
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyambut imigran Ethiopia di Bandara Ben Gurion/Net
rmol news logo Ratusan imigran dari Ethiopia telah tiba di bandara internasional utama Israel, pada Kamis (3/12) waktu setempat, setelah pemerintah menyetujui rencana imigrasi untuk 2.000 anggota komunitas Falash Mura dan menyatukan kembali ratusan keluarga yang terpecah antara kedua negara.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sekitar 300 orang dari komunitas Yahudi Ethiopia itu mendarat dengan penerbangan Ethiopian Airlines. Wajah-wajah itu nampak bergembira, mengibarkan bendera Israel saat menuruni tangga pesawat, dan mencium tanah saat mereka menjejakkan kaki di karpet merah di Bandara Ben Gurion.

Banyak yang mengenakan jubah tradisional Ethiopia. Anak-anak tertawa riang, dan para wanita yang menggendong bayi terlihat sumringah, saat lagu Ibrani samar-sama terdengar mengiringi melalui pengeras suara.

Seorang gadis muda memimpin rombongan sambil meniup tanduk domba jantan, atau shofar, yang dalam tradisi Yahudi digunakan untuk menandakan momen penebusan, seperti dikutip dari Time of Israel.

Para imigran disambut oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi, Menteri Pertahanan Benny Gantz, dan tokoh-tokoh pemerintah senior lainnya pada upacara penyambutan yang mengharukan, mengingatkan pada keriuhan yang sama pada peristiwa pengangkutan orang-orang Yahudi Ethiopia ke Israel tahun 1980-an dan 90-an.

"Saudara-saudari kami yang terkasih, para imigran dari Ethiopia, kami sangat tersentuh untuk menyambut Anda di sini," kata Netanyahu kepada para imigran baru, menurut pernyataan pemerintah, seperti dikutip dari AFP, Kamis (3/12).

"Saya tidak ingat pernah begitu tersentuh selama bertahun-tahun dalam citra Zionisme yang begitu jelas. Inilah tujuan dari kisah Zionis, kisah Yahudi, saya menitikkan air mata," katanya.

Anggota komunitas dan aktivis telah mengadakan beberapa protes yang mendesak pemerintah Israel untuk menyetujui imigrasi seluruh komunitas Yahudi-Ethiopoa, yang diperkirakan berjumlah antara 7.000 dan 12.000. Banyak di antaranya terancam oleh pecahnya perang baru-baru ini di wilayah Tigray utara.

Falash Mura adalah keturunan Yahudi Ethiopia yang memeluk agama Kristen pada abad ke-18 dan ke-19. Mereka tidak diakui sebagai orang Yahudi oleh otoritas kerabian Ortodoks Israel, tetapi mengklaim hak untuk berimigrasi di bawah aturan reunifikasi keluarga.

Pemerintah menyetujui sekitar 9.000 penggugat pada tahun 2015 tetapi kemudian membatalkan keputusan tersebut pada tahun berikutnya, dengan alasan kendala anggaran.

Beberapa kelompok di Israel, termasuk anggota komunitas Ethiopia, menentang imigrasi Falash Mura, dengan alasan keraguan atas klaim mereka sebagai orang Yahudi.

Sekitar 1.700 orang Falash Mura Ethiopia yang tersisa diperkirakan akan tiba pada akhir Januari, menurut rencana imigrasi yang disetujui oleh kabinet Netanyahu pada bulan Oktober.

Sebagian besar komunitas Yahudi Ethiopia dibawa ke negara itu antara 1984 dan 1991 di bawah Hukum Pengembalian, yang menjamin kewarganegaraan Israel bagi semua orang Yahudi.

Komunitas Ethiopia-Israel sejak itu berkembang menjadi 140 ribu orang, termasuk 50 ribu yang lahir di Israel.

Banyak yang mengatakan bahwa mereka menghadapi diskriminasi rasial, terutama pelecehan oleh polisi Israel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA