17 kekuatan oposisi itu kini telah menunjuk Vazgen Manukyan sebagai calon mereka untuk jabatan Perdana Menteri.
Pemimpin Partai Hayrenik (Tanah Air) Artur Vanetsyan, mengatakan bahwa Armenia saat ini membutuhkan pemimpin yang bisa mengambil alih persoalan-persoalan yang dihadapi negara itu pasca kekalahan perang.
“Vazgen Manukyan akan menjadi kandidat untuk posisi Perdana Menteri. Setelah pengunduran diri Pashinyan, kami ingin menciptakan pemerintahan transisi, yang akan dipimpin Manukyan,†kata Vanetsyan kepada wartawan setelah pertemuan dewan 17 partai, Jumat (4/12), seperti dikutip dari
Radio of Armenia.
Menurut dia, Vazgen Manukyan akan mempresentasikan platformnya saat pertemuan oposisi pada 5 Desember mendatang, sekaligus mengungkapkan catatan kesalahan Pashinyan.
Pashinyan dalam banyak kesempatan telah mengindikasikan bahwa dia tidak berniat mundur. Bahkan dia menunjukkan beberapa programnya untuk pembenahan Armenia pasca perang yang ditargetkan dalam enam bulan.
Protes terhadap PM Pashinyan dipicu oleh penandatanganan pernyataan trilateral tentang penghentian permusuhan di Nagorno Karabakh.
Vazgen Manukyan adalah Perdana Menteri pertama Armenia, dari tahun 1990 sampai 1991. Dari tahun 1992 sampai 1993 Manukyan menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dia terpilih menjadi anggota Parlemen tiga kali dan mencalonkan diri sebagai Presiden pada tahun 1996, 1998 dan 2003.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: