Pakar WHO untuk Eropa, Siddhartha Datta pada Kamis (3/12) mengatakan, pertimbangan tersebut diperlukan karena Inggris sudah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 yang diperkirakan akan disusul oleh banyak negara lain.
"Kami melihat penggunaan teknologi dalam merespons Covid-19, dan salah satunya bagaimana negara-negara anggota membuat sesuatu yang disebut sertifikat vaksinasi elektronik, ujar Datta, seperti dikutip
CNA.
Ia menuturkan, sertifikat itu berfungsi untuk mengidentifikasi dan memantau orang-orang yang telah mendapatkan vaksin.
Sementara itu, staf senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood menegaskan sertifikat itu bukanlah paspor imunitas yang menjamin orang yang memilikinya telah terlindung dari Covid-19 karena telah sembuh dari infeksi.
"Kami tidak merekomendasikan paspor imunitas," tegas dia.
Pada Rabu (2/12), Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Pfizer dan BioNTech.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: