Minggu lalu, Ethiopia menyatakan bahwa perang telah selesai, setelah pasukan federal memasuki ibu kota regional Mekelle. Perdana Menteri Abiy Ahmed telah menyatakan kemenangan, dan menegaskan pertempuran telah selesai.
“Kami mendapat laporan tentang pertempuran yang masih terjadi di beberapa wilayah di Tigray. Ini mengkhawatirkan dan ini adalah situasi yang kompleks bagi kami,†kata Saviano Abreu, juru bicara kantor koordinasi kemanusiaan PBB, mengatakan kepada kantor berita
AFP, Jumat (4/12).
Konflik tersebut telah merenggut ribuan nyawa, menurut wadah pemikir International Crisis Group (ICG), dan puluhan ribu orang melarikan diri melintasi perbatasan ke Sudan untuk mengungsi.
Pada Rabu pekan lalu, PBB mengumumkan telah mencapai kesepakatan untuk mengelola bantuan di daerah Tigray yang dikendalikan pemerintah. Tetapi hingga Jumat, keamanan itu masih belum dianggap aman, dan bantuan diperkirakan tidak akan tiba sebelum minggu depan.
PBB telah memperingatkan kemungkinan terjadi bencana kemanusiaan di Tigray. Lebih dari 45 ribu orang telah melarikan diri dalam keadaan kelaparan dan ketakutan. Sebagian meninggal di perjalanan.
Menurut laporan, ada juga pembantaian penduduk sipil oleh milisi di kedua sisi, walau kedua pihak telah menyangkal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: