Dalam pertemuan Dewan Pertahanan Tertinggi, Direktur Jenderal Keamanan Umum Lebanon, Mayjen Abbas Ibrahim, bersama mitranya di Keamanan Negara, Mayjen Tony Saliba, mengatakan bahwa informasi tersebut didapat dari dinas dinas intelijen.
Keduanya tidak mengungkapkan siapa saja nama orang-orang yang diyakini menjadi target pembunuhan tersebut.
Pertemuan Dewan Pertahanan Tertinggi biasanya berlangsung tertutup dan rahasia, tetapi beberapa media lokal menerbitkan laporan pertemuan Kamis (3/12) itu keesokan harinya, bersama dengan sebuah cerita yang mengklaim bahwa Hizbullah telah menggagalkan plot yang menargetkan para pemimpinnya, terutama Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah, seperti dikutip dari
Arab News, Sabtu (5/12).
Informasi yang terungkap dalam rapat dewan tersebut antara lain usulan agar operasi dapat menyasar tempat ibadah, tempat komersial dan tujuan wisata. Itu juga dilaporkan termasuk rincian lingkaran penyelundupan yang secara tradisional beroperasi antara Irak dan Suriah, tetapi sekarang tampaknya memperluas jangkauannya ke Lebanon.
Rapat diakhiri dengan keputusan untuk mengembangkan rencana pengamanan pre-emptive yang akan dilakukan selama masa liburan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: