Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Hulusi Akar pada Sabtu (5/12), seperti dikutip
Anadolu Agency.
"Azerbaijan berhasil mengakhiri perang di Karabakh, dibantu juga oleh teknologi militer nasional kita, dan membebaskan Karabakh dari pendudukan selama 44 hari," ujar Akar.
Keterlibatan Turki dalam konflik Nagorno-Karabakh telah banyak disorot. Ankara bahkan diduga mengerahkan para pejuang di Suriah untuk membantu Azerbaijan melawan Armenia.
Setelah banyak korban jiwa, Armenia dan Azerbaijan yang difasilitasi oleh Rusia akhirnya membuat pernyataan bersama untuk menghentikan permusuhan pada 9 November.
Dalam perjanjian gencatan senjata itu, Azerbaijan kembali mengontrol beberapa wilayah yang dikuasai oleh Republik Artsakh dan Rusia mengerahkan 1.960 pasukan penjaga perdamaian ke wilayah tersebut.
Setelahnya, pada 11 November, Moskow dan Ankara menandatangani nota tentang pendirian pusat pengawasan bersama di Azerbaijan untuk memantau berjalannya gencatan senjata di Nagorno-Karabakh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: