Puluhan orang menghancurkan bagian depan toko, membakar mobil, membakar barikade, hingga melawan polisi dalam aksi yang berlangsung pada Sabtu (5/12).
Polisi kemudian menembakkan gas air mata, sementara kelompok anarkis merangsek masuk ke kantor cabang sebuah bank untuk melemparkan tumpukan dokumen ke api yang berada di luar.
Aksi unjuk rasa juga berlangsung di Marselle, Lyon, Lille, dan kota-kota Prancis lainnya.
Dilaporkan
Reuters, aksi unjuk rasa pada awalnya berlangsung dengan damai. Tetapi bentrokan terjadi ketika kelompok anarkis yang disebut sebagai 'Blok Hitam' menyusup ke dalam protes.
Polisi Paris menyebut ada sekitar 500 pengacau yang menyusup ke dalam protes dan 30 penangkapan telah dilakukan.
Aksi protes di Prancis sendiri sudah berlangsung selama dua pekan untuk menolak RUU keamanan yang diperkenalkan oleh Presiden Emmanuel Macron.
RUU itu dianggap telah membatasi kebebasan sipil karena meningkatkan alat pengawasan dan membatasi gambar petugas polisi di media.
RUU itu disebut sebagai bagian dari upaya Macron untuk lebih ketat pada hukum dan ketertiban menjelang pemilihan umum pada 2022.
Tetapi RUU itu memicu kontroversi, khususnya setelah seorang pria kulit hitam dipukul oleh beberapa petugas polisi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.