Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Oposisi Beri Ultimatum, PM Nikol Pashinyan Harus Mundur Sebelum 8 Desember

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 06 Desember 2020, 10:39 WIB
Oposisi Beri Ultimatum, PM Nikol Pashinyan Harus Mundur Sebelum 8 Desember
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan/Net
rmol news logo Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mendapatkan ultimatum dari partai oposisi untuk mengundurkan diri, paling lambat pada Selasa (8/12).

Ultimatum tersebut disampaikan pada Sabtu (5/12), di tengah aksi protes yang melanda ibukota Yerevan untuk menuntut hal yang serupa.

Dimuat Anadolu Agency, oposisi memperingatkan Pashinyan jika ia tidak mundur hingga waktu yang ditetapkan, maka akan ada protes nasional.

Pada hari yang sama, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Freedom Square untuk mendesak pengunduran diri Pashinyan.

Tuntutan agar Pashinyan mengundurkan diri muncul setelah ia menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Azerbaijan yang difasilitasi oleh Rusia pada 10 November.

Perjanjian tersebut bertujuan untuk mengakhiri konflik Nagorno-Karabakh yang meletus pada 27 September.

Gencatan senjata sendiri dipandang sebagai kemenangan bagi Azerbaijan dan kekalahan bagi Armenia. Pasalnya Baku berhasil mengambil kendali beberapa kota dan sekitar 300 pemukiman di Nagorno-Karabakh.

Alhasil, warga Armenia merasa marah pada Pashinyan hingga melakukan aksi unjuk rasa sejak hari pertama penandatanganan gencatan senjata. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA