Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakai Topeng Sinterklas, Ribuan Orang Kembali Tuntut Lukashenko Mundur: Beri Belarusia Hadiah, Pergilah!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 07 Desember 2020, 06:46 WIB
Pakai Topeng Sinterklas, Ribuan Orang Kembali Tuntut Lukashenko Mundur: Beri Belarusia Hadiah, Pergilah!
Demo tuntut Presiden Lukashenko mundur pada Minggu 6 Desember 2020/Net
rmol news logo Lebih dari 300 orang ditahan di ibu kota Belarusia pada hari Minggu (6/12) waktu setempat, dalam aksi lanjutan yang sudah berlangsung selama 18 pekan berturut-turut. Mereka terus menuntut penggulingan Presiden Alexandr Lukashenko dari kursi kepemimpinan.

Ribuan orang pendemo turun ke jalan, membentuk beberapa aksi demonstrasi kecil yang tersebar di seluruh Minsk, ibu kota Belarusia. Cara ini menjadi pilihan, sebuah taktik baru yang digunakan oposisi alih-alih membuat satu pertemuan besar. Dengan demonstrasi kecil-kecil yang tersebar di beberapa titik tentu mempersulit pasukan keamanan menargetkan para pengunjuk rasa.

"Kami percaya! Kita dapat! Kita akan menang!" teriak para demonstran. Beberapa orang mengenakan kostum dan topeng Sinterklas yang menggambarkan Lukashenko, sambil membentangkan spanduk bertuliskan 'beri Belarusia hadiah: pergilah', seperti dikutip dari AFP, Minggu (6/12).

Polisi di Minsk mengatakan mereka menahan lebih dari 300 orang. Kelompok hak asasi manusia Viasna merilis nama 189 orang yang ditahan di Minsk dan kota-kota lain, tempat demonstrasi juga berlangsung.

Protes massal telah mengguncang Belarus, bekas republik Soviet di Eropa timur, sejak hasil resmi dari pemilihan presiden 9 Agustus memberi Lukashenko kemenangan telak atas lawannya, Sviatlana Tsikhanouskaya.

Tsikhanouskaya dan pendukungnya menolak untuk mengakui hasil tersebut, dengan mengatakan pemungutan suara itu penuh dengan penipuan.

Pada hari Minggu, meriam air, kendaraan lapis baja dan truk militer terlihat di pusat kota Minsk. Beberapa stasiun kereta bawah tanah ditutup dan akses internet dibatasi.

Setidaknya empat jurnalis telah ditahan di Minsk dan kota barat Grodno, menurut Asosiasi Jurnalis Belarusia. Nina Bahinskaya, seorang pengunjuk rasa berusia 73 tahun yang terkenal karena ketangguhannya, juga termasuk di antara mereka yang ditahan.

Pada Jumat (4/12), Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa situasi hak asasi manusia di Belarusia semakin memburuk. .

"Sangat mendesak bahwa pemerintah Belarusia mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung," kata Bachelet.

Sementara itu, para pengunjuk rasa mengatakan mereka tidak berkecil hati dengan tindakan keras tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA