Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pasien Penderita Covid-19 Jangka Panjang Terus Bermunculan Di New York

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 07 Desember 2020, 08:20 WIB
Pasien Penderita Covid-19 Jangka Panjang Terus Bermunculan Di New York
Pasien penderita Covid-19/Net
rmol news logo Pasien penderita Covid-19 jangka panjang terus bermunculan di New York, Amerika Serikat (AS). Departemen Kesehatan akhirnya mengeluarkan panduan agar dokter melakukan "pembersihan" pada pasien Covid-19.

Long-haulers atau pasien penderita jangka panjang Covid-19 pada umumnya memiliki masalah pada pernapasan, jantung, pembekuan darah, gangguan tidur, sindrom kelelahan kronis, disorientasi mental, nyeri otot, depresi, hingga PTSD (post-traumatic stress disorder).

Menurut Departemen Kesehatan dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip New York Post pada Senin (7/12), sebagian besar pasien Covid-19 dengan gejala ringan, sedang dan parah mengalami gejala berkepanjangan.

"Para 'long haulers' ini telah melewati tahap infeksi akut tetapi terus menderita berbagai gejala sisa pasca pandemi," kata departemen kepada para tenaga kesehatan.

"Gejala mungkin subjektif, beragam secara anatomis, tidak dapat diprediksi atau sulit untuk didiagnosis, tetapi harus ditanggapi dengan serius dan ditangani dengan cepat," lanjut departemen.

Untuk itu, departemen mengingatkan, dokter dan pasien harus menyadari bahwa perlu berpekan-pekan atau berbulan-bulan hingga kondisi kembali ke awal sebelum infeksi, bahkan untuk mereka yang hanya mengalami gejala ringan.

Pasien yang lebih tua dan mereka yang memiliki kondisi medis kronis lebih mungkin mengalami penyakit pasca-Covid, tetapi orang dewasa yang lebih muda juga tidak dapat dikesampingkan untuk mengalami penyakit serupa.

Pejabat kesehatan kota New York juga telah menyarankan dokter dan petugas medis lainnya untuk menyaring pasien, apakah mereka masih sakit akibat efek setelah Covid atau penyakit lain, seperti flu atau asma.

“Beri tahu pasien bahwa, kecuali mereka immunocompromised, mereka tidak mungkin menular ke orang lain lebih dari 10 hari setelah timbulnya gejala, bahkan jika gejala mereka terus berlanjut,” kata departemen itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA