Julukan itu adalah 'Zombie', yang muncul setelah Pompeo menuding Venezuela telah melakukan kecurangan pemilu.
Dalam sebuah cuitan yang diunggah pada Sabtu (5/12), Pompeo menyebut pemerintahan Presiden Nicolas Maduro telah melakukan penipuan terkait pemilihan Majelis Nasional yang digelar pada Minggu (6/12).
"Kecurangan pemilu Venezuela telah dilakukan, Hasil yang diumumkan oleh rezim Maduro yang tidak sah tidak akan mencerminkan keinginan rakyat Venezuela. Apa yang terjadi adalah penipuan dan kebohongan, bukan pemilu," kata Pompeo.
Cuitan itu pun langsung mendapatkan serangan balasan dari Arreaza yang menyebut pengaruh politik AS di Venezuela telah gagal.
"Zombie telah berbicara! Meski menurut Boss-nya (Presiden Donald Trump) ada kecurangan dalam pemilu AS, ambilah ketenangan dan pasrah, di Venezuela, kegagalan Anda mutlak," ujar Arreaza, seperti dikutip
Sputnik.
"Kami berharap diplomasi segera kembali ke Departemen Luar Negeri dan Gedung Putih," tambahnya.
Dalam pemilihan legislatif, sebanyak lebih dari 100 partai politik dan asosiasi telah berpartisipasi.
Blok oposisi yang dipimpin oleh Juan Guaido menolak untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara. Padahal, Maduro mengatakan bahwa dia siap mengundurkan diri jika oposisi memenangkan pemilihan.
BERITA TERKAIT: