Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Strategi Jitu Garuda Indonesia Jalankan Roda Bisnis Di Tengah Pandemi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 07 Desember 2020, 17:50 WIB
Strategi Jitu Garuda Indonesia Jalankan Roda Bisnis Di Tengah Pandemi
Garuda Indonesia meluncurkan pesawat dengan livery khusus mengenakan masker di tengah pandemi Covid-19/Net
rmol news logo Pandemi virus corona yang menimpa banyak negara dan wilayah di dunia beberapa bulan belakangan ini bak petir di siang bolong bagi industri aviasi atau penerbangan.

Pasalnya, pembatasan wilayah, penutupan perbatasan negara serta protokol kesehatan ketat yang diberlakukan di banyak negara, menyebabkan lalu lintas penerbangan komersial semakin jauh dari kata ramai.

"Jelas situasi tersebut membuat industri ini babak belur, tapi sekarang sudah membaik," ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Ir. Irfan Setiaputra dalam Virtual Room CSE Academy Series bertajuk "The Airline Industry After Covid-19 Pandemic" yang dilaksanakan pada Senin (7/12).

Meski begitu, bukan berarti manajemen Garuda Indonesia berdiam diri. Irfan menjelaskan, pihaknya mengambil sejumlah strategi setelah mengamati situasi yang berkembang pada masa awal pandemi.

"Kita lihat kondisi sebelum melakukan strategi apapun. Saya dan tim direksi juga ingin memastikan beberapa hal, sehingga kita cukup lama baru menyepakati sejumlah hal. Utamanya adalah, marilah kita maksimalkan seluruh collaborative experience dan knowledge yang dimiliki Garuda beserta stakeholder-nya untuk memfokuskan diri pada recovery," papar Irfan.

Lebih lanjut dia menerangkan, dalam beberapa bulan belakangan, selama pandemi Covid-19, pihaknya fokus memaksimalkan strategi pada sejumlah sektor.

"Pertama adalah bisnis kargo, ini kita boost. Dan hari ini, jumlah pendapatan kita di kargo sudah melewati pendapatan kita sebelum pandemi per bulannya," terang Irfan.

Selain itu, sambungnya, sebagai national flag carrier, Garuda Indonesia juga diminta untuk terlibat aktif dalam pemulihan ekonomi.

"Kami percaya, salah satu unsur dari pemulihan ekonomi itu adalah ekspor. Akhirnya kita buka penerbangan khusus kargo untuk komoditas dari Indonesia Timur, khususnya komoditas dari marine product seperti ikan. Kita buka penerbangan kargo menggunakan Airbus dari Manado ke Narita (Jepang), dari Makassar ke Singapura dan dari Denpasar ke Hong Kong. Masing-masing seminggu sekali," paparnya lagi.

Selain penerbangan kargo, Garuda Indonesia juga terlibat aktif sebagai maskapai yang memiliki kapasitas untuk mengangkut bahan-bahan kimia.

"Kita tahu bahwa ini akan banyak isu pergerakan produk-produk farmasi. Kita di Garuda Indonesia memiliki sertifikasi untuk itu. Karena itu, kita satu satunya maskapai yang mengirim dan menyimpan produk farmasi. Oleh sebab itu, kami juga lah yang kemarin membawa vaksin dari China (ke Indonesia)," jelasnya.

Bukan hanya itu, masih kata Irfan, Garuda Indonesia selama masa pandemi Covid-19 juga fokus bergerak pada penerbangan carter.

"Jadi kondisi pandemi ini memaksa beberapa perusahaan di Indonesia untuk mengirimkan pekerjanya dari homebase-nya atau kembali ke homebase-nya dengan pesawat carter," kata Irfan.

"Kita juga fokus pada penerbangan repatriasi untuk membawa pulang warga negara Indonesia dari Luar Negeri atau membawa warga negara asing dari Indonesia ke luar negeri," tambahnya.

Di sisi lain, belakangan ini ada angin segar mengenai pemulihan penerbangan di dalam negeri.

"Kita bersyukur, pasar domestik kita recovery-nya cukup cepat datau membuka dirinya cukup cepat di bandingkan yang lain," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA