Bryne mengatakan bahwa pihak-pihak yang ingin membuat kacau kemungkinan besar akan memanfaatkan suasana Natal untuk menimbulkan kerusakan maksimal.
“Mereka telah melihat tempat-tempat jemaah dan berpikir bagaimana bisa menimbulkan korban massal,†katanya seperti dikutip dari
9News, Selasa (8/12).
Tapi, dia memperingatkan, bukan hanya ekstremis Islam yang akan menimbulkan risiko.
Byrne mengatakan Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO) menghadapi lonjakan mengkhawatirkan dalam jumlah kasus yang melibatkan ancaman terorisme sayap kanan yang ekstrim, mirip dengan yang melibatkan serangan Christchurch pada Maret tahun lalu.
“Dua tahun lalu, 15 persen dari beban kasus terkait ekstremisme sayap kanan, sekarang 30 hingga 40 persen,†katanya.
Anggota parlemen dari Partai Buruh ini mengatakan bahwa masyarakat harus waspada dan tetap menggunakan akal sehat ketika berada di tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan terlebih lagi di tempat ibadah.
“Jika Anda melihat sesuatu yang tidak pada tempatnya, Anda harus mencegahnya,†ungkapnya.
Di antara kekhawatiran terbesar Byrne adalah radikalisasi anak muda di dunia maya, ia memperingatkan bahwa orang tua perlu waspada terhadap apa yang dilihat anak-anak mereka.
“Kita memiliki badan keamanan yang bekerja sepanjang waktu untuk menjaga agar kita tetap aman, tetapi pada saat yang sama kami harus waspada,†katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: