Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bandara Changi Singapura Siap Jadi Pusat Kargo Udara Untuk Vaksin Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 08 Desember 2020, 21:48 WIB
Bandara Changi Singapura Siap Jadi Pusat Kargo Udara Untuk Vaksin Covid-19
Pengiriman farmasi sedang dimuat di pesawat Singapore Airlines/CNA
rmol news logo Singapura siap memainkan peran penting dalam mendistribusikan vaksin ke kawasan dengan berperan sebagai pusat kargo udara.

Begitu kata Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) dan Changi Airport Group (CAG) pada Selasa (8/12).

“Selama bertahun-tahun, Bandara Changi telah membangun rekam jejak yang kuat dalam penanganan farmasi melalui udara, dari melayani sektor manufaktur farmasi Singapura. Kami memiliki infrastruktur dan kemampuan penanganan rantai dingin yang baik," kata direktur industri penerbangan CAAS, Ho Yuen Sang dalam konferensi pers di Bandara Changi.

“Kami tidak hanya dapat menangani pengiriman vaksin ke Singapura untuk kebutuhan kami sendiri, tetapi juga pengiriman ke Singapura untuk didistribusikan ke seluruh wilayah," sambungnya, seperti dikabarkan Channel News Asia.

Ho menekankan, maskapai penerbangan mereka, Singapore Airlines, memiliki lebih dari 200 pesawat penumpang untuk dikerahkan dan dapat mengirimkan vaksin ke berbagai tujuan sesuai permintaan.

Senada dengan pernyataan Ho, akhir pekan kemarin, pihak Singapore Airlines mengumumkan bahwa mereka akan memprioritaskan kapasitas kargo untuk mengangkut vaksin Covid-19 ketika sudah tersedia nantinya.

Pihak maskapai juga memastikan bahwa mereka akan menyiapkan tujuh pesawat jenis Boeing 747-400 kargo dan menyebarkan pesawat penumpang jika diperlukan.

Sementara itu, otoritas Bandara Changi menyoroti bahwa penangan kargo bandara, dnata dan SATS, telah berinvestasi dalam infrastruktur dan peralatan Cool chain atau (rantai dingin) selama bertahun-tahun untuk mendukung transportasi kargo yang dikendalikan suhu.

Gudang Cool Chain dan SATS Coolport dnata dengan kisaran suhu yang dapat disesuaikan antara -25 derajat Celcius dan 25 derajat Celcius mencakup lebih dari 9.000 meter persegi.

“Kami telah mempersiapkan ini selama lebih dari tujuh tahun, kami telah menangani vaksin untuk waktu yang sangat lama,ini bukan vaksin pertama yang mencapai pantai Singapura,” kata Kepala Kargo dnata Singapura Sam Gould.

“Mungkin perjuangan terbesar yang kami hadapi adalah akan ada permintaan yang jauh lebih kuat," tambahnya.

Untuk diketahui, vaksin memerlukan transportasi rantai dingin karena beberapa di antaranya perlu disimpan pada suhu tertentu. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin akan tetap murni saat mereka dapatkan dari tempat pembuatannya ke tempat pemberiannya, baik di rumah sakit ataupun klinik.

Sebagai contoh, vaksin COVID-19 Moderna perlu diangkut dan disimpan pada suhu -20 derajat Celcius dan memiliki masa simpan enam bulan. Sedangkan Vaksin AstraZeneca dapat disimpan pada suhu 2 hingga 8 derajat Celcius.

Gould menjelaskan pada konferensi pers bahwa Singapura dapat menangani vaksin yang membutuhkan suhu hingga -70 derajat.

Vaksin hanya perlu disimpan pada suhu tersebut untuk penyimpanan jangka panjang.

“Kemasan internal dalam kotak-kotak ini akan membantu kita - semakin dingin kita menyimpannya, semakin lama tahan,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA