Pemanggilan tersebut dilakukan oleh Wakil Menteri Luar Negeri China, Zheng Zeguang, untuk menyatakan penolakan yang serius terhadap sanksi yang ditujukan untuk 14 wakil ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China (NPC) beberapa waktu yang lalu.
Zheng mengatakan tindakan AS telah melanggar standar hubungan internasional dan sangat mencampuri urusan dalam negeri China dengan sewenang-wenang.
"Ini tidak masuk akal, dan China menyatakan ketidakpuasan yang keras terhadapnya,†kata Zheng, seperti dikutip dari
Global Times, Selasa (8/12).
Otoritas AS mengumumkan pada Senin (7/12) bahwa mereka menjatuhkan sanksi pada 14 orang - semua wakil ketua Komite Tetap NPC ke-13 - atas urusan Hong Kong. Langkah itu dilakukan setelah NPC membuat keputusan pada November untuk mendiskualifikasi empat anggota parlemen oposisi Hong Kong.
Zheng kesal AS selalu saja menyamar sebagai pelindung demokrasi, hak asasi manusia, dan otonomi Hong Kong. AS menggunakan berbagai cara untuk mencampuri urusan dalam negeri orang lain dan menghasut dukungan untuk pemisahan diri serta kegiatan kriminal yang mengganggu tatanan sosial.
“Semua yang disebut sanksi terhadap pemerintah pusat China dan pejabat pemerintah HKSAR menunjukkan bahwa AS adalah ‘tangan hitam terbesar’ di balik kekacauan sosial di Hong Kong pada bulan-bulan sebelumnya,†katanya.
China juga mendesak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya dan membatalkan keputusan terkait, serta berhenti untuk mencampuri urusan Hong Kong. Jika tidak, AS akan menanggung konsekuensi serius akibat kelakuannya sendiri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: