Setidaknya tiga orang terluka dalam pertarungan antara pendukung Presiden Felix Tshisekedi dan pendukung mantan Presiden Joseph Kabila.
Dilaporkan
9 News pada Rabu (9/12), kedua kelompok saling berkelahi, melemparkan barang satu sama lain sebelum akhirnya polisi dipanggil untuk menghentikan kekacauan.
Ketegangan itu sudah mulai terjadi sejak beberapa bulan lalu, ketika koalisi Tshisekedi mulai rapuh.
Kantor Bersama Hak Asasi Manusia PBB (UNJHRO di Kongo mengutuk perkelahian tersebut dan menyebutnya tidak sesuai dengan demokrasi.
Utusan PBB untuk Kongo, Leila Zerrougui mendesak para politisi untuk fokus pada kepentingan rakyat dan menghentikan ketegangan lebih lanjut.
"Kami akan terus memanfaatkan layanan baik kami untuk memfasilitasi penyelesaian yang cepat dan damai untuk situasi politik yang rumit ini, situasi yang, jika terus berlanjut, dapat memiliki konsekuensi serius dan merugikan pada situasi ekonomi dan keamanan di negara, di tengah pandemi Covid-19," lanjut Zerrougui.
Tshisekedi mengambil alih jabatan dari Kabila pada Januari 2019 setelah pemungutan suara yang masih menjadi kontroversi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: