Sebagai informasi, Oe-Kusi Ambena atau juga sering disebut Okusi atau Oecusse, merupakan wilayah yang unik. Secara geografis, wilayah ini merupakan sebuah enclave atau wilayah kantung yang terpisah dari bagian Timor Leste lainnya. Sehingga, untuk mencapai wilayah ini melalui jalan darat dari Dili, misalnya, perlu melintasi wilayah Indonesia terlebih dahulu.
Pekan ini, setidaknya lima pejabat daerah di RAEOA meletakkan batu pertama sebagai simbol peresmian proyek tersebut di Bitilia yang termasuk dalam Pamong Manan, desa Beneufe, kecamatan Nitib, yang merupakan wilayah di bagian barat di daerah Oe-Kusi Ambeno. Ini adalah salah satu wilayah perbatasan dengan desa Oepoli kecamatan Amfoang Timur dan masuk dalam administrasi kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Mengutip kabar yang dimuat oleh
The Oekusi Post pada Rabu (9/12), peletakkan batu pertama proyek pembangunan fasilitas karantina Covid-19 itu dilaksanakan pada tanggal 7 Desember, bertepatan dengan tanggal invasi militer Indonesia ke Timor Leste dan saat ini diperingati sebagai Hari Peringatan Nasional.
Peluncuran proyek konstruksi ini dihadiri oleh Wakil Presiden Otoritas untuk bidang Sosial Maximiano Neno, Sekretaris Regional Kesehatan Manuel da Costa, Sekretaris Regional Administrasi Martinho Abani, Sekretaris Regional Pertanian José Eta, dan Sekretaris Regional untuk Perdagangan dan Industri Lake Sombai Mnatu.
Selain para Sekretaris Regional, hadir juga direktur Pekerjaan Umum untuk RAEOA Candido Dos Reis Amaral, Camat Nitibe Manuel Tolan, dan juga Kepala Pusat Kesehatan Baoknana Jacinto Corbafo. Sedangkan kabinet Presiden Otoritas diwakili oleh Marcos Seo.
Rencananya, proyek konstruksi karantina Covid-19 yang terletak di Sakato ini akan terdiri dari 11 kamar untuk. menampung pasien.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: