Setelah pemilu digelar pada Minggu (6/12), Dewan Pemilihan Nasional pada Rabu (9/12) merilis angka terbaru, di mana hingga saat ini koalisi Maduro berhasil meraup 91 persen kursi legislatif.
Dari 277 kursi di Majelis Nasional, koalisi Partai Sosialis dan sekutu-sekutunya meraih 253 kursi, seperti dimuat
Reuters.
Oposisi sendiri telah memboikot hasil pemilu. Pemimpin oposisi Juan Guaido yang merupakan ketua parlemen saat ini mengajak warga untuk ikut melakukan referendum menolak hasil pemilu. Referendum akan dilakukan pada 12 Desember.
Di sisi lain, negara-negara Barat juga menolak hasil pemilu Venezuela karena dianggap tidak memenuhi syarat. Uni Eropa menyebut partisipasi pemilu di Venezuela tidak memenuhi ambang batas dalam standar internasional.
Caracas langsung mengkritik keputusan itu dengan menyebut Uni Eropa telah menerapkan standar ganda.
Bukan hanya Uni Eropa, beberapa negara lain juga sudah menyampaikan penolakannya terhadap hasil pemilu Venezuela, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Kanada, Brasil, Chili, Kolombia, Ekuador, El Salvador, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, hingga Panama dan Peru.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: