Dubai telah mengkalin bahwa Uni Emirat Arab tidak memiliki masalah dengan mengimpor produk Israel yang diproduksi di Tepi Barat. Hal itu justru membantu meningkatkan ekonomi Palestina melalui pekerja yang dipekerjakan di pabrik.
Presiden dan CEO Dubai Chamber of Commerce and Industry, Hamad Buamim, menekankan bahwa Uni Emirat Arab adalah pasar terbuka. Siapa pun bisa menjalin perdagangan dan membantu populasi di kawasan itu.
UEA sendiri tidak akan memboikot produk Israel dari Tepi Barat, kata Buamim, bahkan dia tidak yakin ada kebutuhan untuk membuat perbedaan. Baginya, semua sama, bisa berdagang dari mana dan ke mana saja.
“Keuntungan dari perjanjian [normalisasi] saat ini dan yang akan datang, akan sangat besar untuk Palestina. Mereka memiliki potensi untuk membuat perubahan yang diperlukan di daerah tersebut,†kata Buamim, seperti dikutip dari
Times of Israel, Rabu (9/12).
Dia berharap politisi Palestina akan memahami manfaat dari hubungan normalisasi dan bergabung dalam proses diplomatik. Ini akan berdampak baik bagi ekonomi Palestina, menurut Buamin, daripada mereka sibuk mengecam dan mengkritik.
Buamim tidak merinci apakah produk dari Tepi Barat perlu diberi label. Pekan lalu Bahrain menarik kembali pernyataan yang dibuat oleh menteri perdagangan kerajaan di mana dia mengatakan bahwa produk Israel dari Tepi Barat dapat diberi label sebagai produkdari Israel.
Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan untuk membuat perbedaan saat memberi label produk dari wilayah tersebut.
Dunia internasional menganggap permukiman Israel di Tepi Barat adalah ilegal, meskipun AS di bawah pemerintahan Trump mengubah kebijakannya, dengan mengatakan tidak lagi memandangnya seperti itu.
Buamim mengungkapkan, normalisasi yang telah disepakati Israel, Bahrain, dan UEA, telah membuat serbuan bisnis orang Israel ke UEA serta jalinan kerja sama pebisnis Palestina dengan dengan Israel.
Menurutnya, saat ini sudah tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan atau dicurigai.
Orang-orang Palestina tiba di Israel melalui Yordania atau rute lain, kata Buamim. Mereka berperan dalam pengembangan ekonomi dan perdagangan menggantikan para pemimpin politik mereka.
Menurut Buamim, ada banyak negara Arab lainnya yang menaruh perhatian besar pada apa yang terjadi antara Israel dan UEA. Ia memprediksi, cepat atau lambat mereka akan menemukan cara sendiri untuk mengikuti proses normalisasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: