Badan intelijen nasional Belanda AIVD mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu diplomat, yang bekerja untuk badan intelijen luar negeri Rusia SVR, sibuk memata-matai pemerintah di bidang teknologi dan sains.
“Badan intelijen Rusia mengembangkan kontak dengan orang-orang yang memiliki akses ke informasi sensitif di sektor teknologi tinggi,†katanya, seperti dikutip dari
Reuters, Kamis (10/12).
“Kepentingan perwira intelijen Rusia ditujukan untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang kecerdasan buatan, semikonduktor, dan nanoteknologi. Banyak dari teknologi ini memiliki aplikasi sipil dan militer,†lanjutnya.
Bukan kali ini saja, upaya agen Rusia untuk meretas sistem teknologi Belanda juga pernah terjadi pada 2018. Saat itu mereka berupaya melakukan peretasan terhadap Organisasi Pelarangan Senjata Kimia di Den Haag, namun berhasil digagalkan pemerintah pada saat itu.
Insiden diplomatik terbaru ini kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara kedua negara, yang sudah berselisih atas persidangan pembunuhan di Belanda terhadap tiga orang Rusia atas jatuhnya penerbangan Malaysia Airlines 17 di atas Ukraina timur pada tahun 2014.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: