Para demonstran bahkan mencoba merangsek masuk kantor perdana menteri ketika rapat kabinet berlangsung pada Kamis (10/12), bertujuan untuk menyampaikan tuntutan kepada para politisi.
Polisi akhirnya mengirim pasukan tambahan ke lokasi. Bentrokan sempat pecah antara demonstran dan polisi, membuat lebih dari 40 orang ditangkap, seperti dilaporkan
Anadolu Agency.
Aliansi partai oposisi sendiri telah memberikan ultimatum kepada Pashinyan pada akhir pekan lalu. Mereka mendesaknya untuk muncur paling lambat hingga 8 Desember. Jika ia tidak mengundurkan diri, oposisi memberikan peringatan akan adanya pembangkangan sipil di seluruh negeri.
Tuntutan pengunduran diri terhadap Pashinyan terjadi sejak bulan lalu, setelah ia menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan Azerbaijan untuk menghentikan konflik Nagorno-Karabakh.
Kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia itu dipandang sebagai kemenangan bagi Azerbaijan dan kekalahan bagi Armenia yang memicu kemarahan warga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: