Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Iran Eksekusi Mati Seorang Jurnalis Karena Perannya Menginspirasi Aksi Protes 2017

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 12 Desember 2020, 15:34 WIB
Iran Eksekusi Mati Seorang Jurnalis Karena Perannya Menginspirasi Aksi Protes 2017
Jurnalis Ruhollah Zam tertunduk usai persidangannya pada bulan Juli 2020 di Teheran/Net
rmol news logo Iran telah mengeksekusi mati seorang jurnalis atas perannya dalam menginspirasi protes ekonomi nasional pada tahun 2017, hanya beberapa bulan setelah dia kembali ke Teheran.

Televisi pemerintah Iran dan kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa Ruhollah Zam (47) digantung pada Sabtu  (12/12) pagi waktu setempat. Laporan itu tidak menjelaskan lebih lanjut, seperti dikutip dari The Guardian.

Pada bulan Juni, pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada Zam, mengatakan dia telah dihukum karena 'corruption on Earth', tuduhan yang sering digunakan dalam kasus-kasus yang melibatkan spionase atau upaya untuk menggulingkan pemerintah Iran.

Rincian penangkapan Zam masih tetap tidak jelas. Meskipun ia berbasis di Paris, Zam entah bagaimana kembali ke Iran dan mendapati dirinya ditahan oleh pejabat intelijen. Dia adalah salah satu dari beberapa tokoh oposisi di pengasingan yang telah kembali ke Iran selama setahun terakhir.

Semua bermula ketika situs web milik Zam, AmadNews, dan saluran yang dia buat di aplikasi perpesanan Telegram telah menyebarkan jadwal protes dan informasi yang mempermalukan para pejabat yang secara langsung menantang teokrasi Syiah Iran.

Demonstrasi yang dimulai pada akhir 2017 tersebut merupakan tantangan terbesar bagi Iran sejak protes Gerakan Hijau 2009 dan memicu kerusuhan massal serupa pada November tahun lalu.

Sekitar 5.000 orang ditahan dalam aksi protes tersebut, dan ada 25 korban tewas selama aksi berlangsung.

Zam adalah putra ulama Syiah Mohammad Ali Zam, seorang reformis yang pernah menjabat posisi kebijakan pemerintah pada awal 1980-an. Ulama itu menulis surat yang diterbitkan oleh media Iran pada Juli 2017 di mana dia mengatakan dia tidak akan mendukung putranya atas pelaporan dan pesan AmadNews di saluran Telegramnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA