Desakan itu disampaikan Guterres saat membuka KTT Iklim yang digelar secara virtual pada Sabtu (12/12), di mana lebih dari 70 pemimpin dunia akan menyampaikan pidatonya terkait emisi pemanasan global.
"Adakah yang masih menyangkal kita sedang menghadapi keadaan darurat yang dramatis?" kata Guterres, seperti dikutip
Reuters.
"Itulah sebabnya hari ini, saya menyerukan semua pemimpin dunia untuk mendeklarasikan keadaan darurat iklim di negara mereka sampai netralitas karbon tercapai," tambahnya.
Guterres juga menyoroti lebih dari 50 persen paket stimulus pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 digunakan untuk sektor-sektor terkait dengan produksi dan konsumsi bahan bakar fosil, alih-alih energi rendah karbon.
Untuk itu, ia mengimbau agar para pemimpin dunia untuk memasukan upaya pengurangan karbon ke dalam paket stimulus pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Ini tidak bisa diterima. Triliunan dolar yang dibutuhkan untuk pemulihan Covid adalah uang yang kita pinjam dari generasi mendatang," kata Guterres.
"Kita tidak dapat menggunakan sumber daya ini untuk mengunci kebijakan yang membebani generasi mendatang dengan segunung utang di plenet yang rusak," sambungnya.
Sebagai tuan rumah, Inggris pada Jumat (11/12) telah mengumumkan janjinya untuk mengakhiri dukungan langsung pemerintah terhadap proyek bahan bakar fosil di luar negeri.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negara-negara dapat bekerja sama untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil hingga mengubah praktik pertanian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: