Mereka adalah ribuan pendukung Presiden Donald Trump yang melakukan aksi unjuk rasa untuk menyuarakan klaim adanya kecurangan pemilu.
Aksi unjuk rasa berpusat di sekitar Freedom Plaza, beberapa blok dari Gedung Putih pada Sabtu (12/12). Mereka menuntut kemenangan Trump dalam pemilihan 3 November 2020.
"Kami tidak akan menyerah," kata seorang pengunjuk rasa bernama Luke Wilson yang datang dari negara bagian Idaho, seperti dimuat
AFP.
"Saya yakin ada ketidakadilan besar yang dilakukan terhadap rakyat Amerika," ujar pengunjuk rasa lain, Dell Quick sembari menyebut Joe Biden tidak mungkin terpilih.
Aksi unjuk rasa sendiri tidak terhindarkan dari bentrokan yang terjadi antara kelompok demonstran yang berseberangan.
Beberapa polisi dengan perlengkapan anti huru hara kemudian diterjunkan. Sebanyak enam pengunjuk rasa ditangkap dalam insiden tersebut.
Di tengah aksi unjuk rasa, helikopter Trump lepas landas di halaman Gedung Putih, melewati kerumunan massa yang menyanyikan lagu kebangsaan AS.
"Wow! Ribuan orang berada di Washington untuk 'Stop the Steal'. Tidak tahu tentang ini, tapi aku akan melihat mereka!" cuit Trump di Twitter-nya.
Setiap negara bagian telah mensertifikasi kemenangan Biden, memberikan Demokrat 306 suara di Electoral College, sementara Trump memiliki 232.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: