Gerakan Demokratik Pakistan (PDM) yang berisi 11 partai oposisi menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran untuk menggulingkan Khan dan menekan militer agar berhenti mencampuri urusan politik.
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di ibukota Islamabad pada Minggu (13/12) dan akan kembali berlangsung pada bulan depan, seperti dilaporkan
Reuters.
"Waktu untuk berdialog telah berakhir. Akan ada unjuk rasa sekarang," kata pemimpin oposisi sekaligus putra mendiang mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto, Bilawal Bhutto Zardari.
PDM yang didirikan pada September telah mengadakan enam unjuk rasa besar-besaran. Saat ini mereka menuntut agar pemerintah mengadakan pemilu baru, mengingat pemilu selanjutnya dijadwalkan pada 2023.
Tekanan terhadap Khan muncul ketika Pakistan dilanda inflasi tinggi dan kontraksi ekonnomi.
Mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif yang telah divonis pada 2018 atas tuduhan korupsi pun ikut dalam aksi unjuk rasa. Ia memberikan pidatonya melalui tautan video dari London.
"Siapa lagi yang bisa kita salahkan? Jangan gunakan institusi militer untuk tujuan politik Anda," kata Sharif.
Khan yang dilantik sebagai perdana menteri setelah memenangkan pemilu 2018. Ia dianggap sebagai tangan kanan militer dan menuding aksi protes dilakukan agar para oposisi terhindar dari kasus korupsi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: