Untuk itu, Wakil Duta Besar Australia di Jakarta, Allaster Cox mengatakan, upaya melawan infodemik adalah hal yang sangat penting untuk mengendalikan pandemi.
Hal itu disampaikan Cox dalam webinar bertajuk
"Healthy Skepticism: Stopping the Spread of Misinformation During Covid-19" yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada Senin (14/12).
Menurut survei, kata Cox, 31 persen masyarakat Indonesia memercayai Covid-19 merupakan bentuk teori konspirasi global dan 10 persen yakin jika virus corona tidak berbahaya.
"Dalam suatu survei di Australia, 20 persen orang percaya bahwa ancaman Covid-19 dibesar-besarkan," tambah dia.
Menjelang program vaksinasi Covid-19 besar-besaran yang sudah dan akan dilakukan oleh dunia, Cox mengatakan, upaya melawan infodemik menjadi lebih penting.
"Sangat pentinga= agar masyarakat mengetahui fakta-fakta mengenai vaksin dan memiliki akses ke informasi yang benar terkait vaksin," ucap Cox.
"Sayangnya saya sendiri sudah mendengar laporan-laporan misinformasi dari Eropa, Amerika, mengenai vaksin-vaksin yang sangat keliru," sambungnya.
Terkait hal itu, ia melanjutkan, pemerintah dan seluruh masyarakat memiliki peranan untuk menghentikan arus misinformasi mengenai vaksin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: