Hal itu disampaikan langsung oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (14/12) waktu setempat.
Ia menegaskan Rusia sama sekali tidak terkait dengan kejahatan siber yang menargetkan AS itu. Sebaliknya, Rusia mengajak AS bekerja sama.
“Sekali lagi, saya dapat menolak tuduhan ini dan sekali lagi saya ingin mengingatkan Anda, bahwa Presiden (Vladimir) Putin yang mengusulkan agar pihak Amerika setuju dan mengadakan perjanjian (dengan Rusia) tentang keamanan siber,†kata Peskov, seperti dikutip dari
Reuters, Senin (14/12).
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini Washington belum menanggapi tawaran tersebut.
“Jika telah terjadi serangan selama berbulan-bulan, dan Amerika tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin tidak ada gunanya menyalahkan Rusia tanpa alasan. Kami tidak ada hubungannya dengan (hacker) itu,†lanjutnya.
Sebelumnya, beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa sejumlah peretas yang diyakini bekerja untuk Rusia telah melakukan peretasan kepada sejumlah Departemen di pemerintahan AS.
Satu orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan peretasan tersebut sangat serius sehingga menyebabkan pertemuan Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih akhir pekan lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: