Mulai awal pekan ini, AS melakukan vaksinasi untuk kelompok tertentu setelah mendapatkan izin dari Administrasi Makanan dan Obat-obatan pada Jumat (11/12).
Meskipun kandidat vaksin yang dikembangkan oleh perusahaannya sudah dipercaya, tetapi CEO Pfizer Albert Bourla sendiri belum melakukan vaksinasi.
Kepada
CNN pada Senin (14/12), Bourla mengungkap alasan belum mendapatkan vaksin yang dikembangkan perusahaannya itu sendiri. Ia mengaku tidak ingin memotong antrean dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
"Saya belum mendapatkannya dan kami memiliki komite etika yang menangani pertanyaan tentang siapa yang mendapatkannya," kata Bourla.
Berdasarkan pedoman, vaksinasi akan diberikan kepada para tenaga medis, pekerja garis depan, dan kelompok rentan, seperti lansia serta orang dengan penyakit bawaan atau komorbid.
Meski begitu, Bourla mengaku siap untuk mendapatkan vaksin dalam waktu dekat untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap keamanan vaksinnya.
"Orang-orang akan lebih percaya (pada keamanan vaksin) jika CEO-nya divaksinasi," ucap dia.
Program vaksinasi di AS yang dimulai pada Senin pertama kali disuntikan kepada seorang perawat Pusat Medis Yahudi Long Island bernama Sandra Lindsay.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.