Macron dalam beberapa kesempatan pernah mengungkapkan bahwa kapal induk Prancis di masa depan akan didukung oleh sepasang reaktor nuklir dan akan berfungsi untuk 'melindungi Prancis dan menanggapi ancaman dunia masa depan'.
Inisiatif yang datang dari kepala negara Prancis ini bertujuan untuk memastikan bahwa negaranya mempertahankan peran penting di panggung geostrategis dunia dan bahwa suaranya ditanggapi secara serius oleh Amerika Serikat, China, Rusia, dan India.
Untuk mencapai hal ini, Macron sadar bahwa ia perlu mempertahankan kekuatan kelompok pesawat angkatan yang andalannya adalah kapal induk nuklir canggih, yang menurutnya "harus terus menjadi landasan otonomi strategis Prancis."
Menurut Menteri Pertahanan Florence Parly, kapal induk adalah simbol kekuatan, seperti dikutip dari
Atalayar, dan kesaksian atas kemampuan untuk bertindak dan menyuarakan Prancis di seluruh perairan dunia.
Sebuah kapal perang besar yang ditenagai oleh pembangkit nuklir menyediakan jangkauan aksi yang hampir tidak terbatas dan tidak memerlukan pasokan bahan bakar, kecuali parafin untuk pesawatnya.
Keputusan Emmanuel Macron adalah pengesahan basis teknologi pertahanan Prancis dengan industri utama nuklir.
Saat ini, Prancis memiliki PANG, French New Generation Aircraft Carrier, kapal induk masa depan yang memiliki bobot sekitar 75 ribu ton, dengan panjang lebih dari 300 meter dan mampu menampung dua ribu awak.
Kapan induk ini memiliki kecepatan 27 knot, dilengkapi dengan dua pembangkit nuklir K22, dengan 220 megawatt, cukup untuk memasok listrik yang dibutuhkan oleh kota berukuran sedang di Spanyol.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: