Otoritas mengumumkan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat, termasuk penutupan sekolah dan universitas selama dua minggu, mulai Senin. Semua kembali melanjutkan kelas dari jarak jauh.
AFP pada Kamis (17/12) melaporkan, selama pidato yang disiarkan di televisi pada Kamis, Perdana Menteri Mohammed Shtayyeh mengatakan langkah-langkah itu akan diterapkan di seluruh Tepi Barat yang diduduki Israel sejak 1967.
Gym, restoran, kafe, dan penata rambut juga akan tutup selama dua minggu. Transportasi umum dan pribadi antara 11 provinsi di Tepi Barat yang diduduki akan dilarang mulai Kamis, ujar Shtayyeh.
Kementerian dan lembaga pemerintah lainnya akan melakukan pekerjaannya dengan langkah-langkah darurat, dengan jumlah staf di tempat kerja berkurang hingga 30 persen.
Jam malam yang diberlakukan pada akhir November selama dua minggu akan diperpanjang, kata Shtayyeh.
Pekan lalu, Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas mengumumkan bahwa misa Natal di Betlehem, yang biasanya dihadiri oleh jemaat Kristen di Tepi Barat, akan ditutup untuk umum tahun ini karena pandemi ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: