Hingga saat ini otoritas kesehatan masih belum menemukan sumber infeksi sehingga khawatir jika klaster tersebut sudah menyebar ke daerah lain.
Perdana Menteri negara bagian New South Wales (NSW) Gladys Berejiklian dalam konferensi pers pada Jumat (18/12) mengumumkan 10 kasus baru Covid-19 yang terkait dengan klaster tersebut.
"Semua orang di Sydney harus waspada," kata Berejiklian, seperti dikutip
Reuters.
Pihak berwenang di NSW juga telah mendesak penduduk di pinggiran kota yang terkena dampak untuk tetap tinggal di rumah selama tiga hari.
"Kekhawatiran saya adalah kami belum menemukan jalur transmisi langsung dan kami tidak dapat memastikan telah memblokir jalur transmisi," kata Kepala Kesehatan NSW Kerry Chant.
Kemunculan klaster baru itu juga meningkatkan kekhawatiran karena terjadi menjelang libur Natal, di mana banyak orang berbondong-bondong ke bandara Sydney untuk pergi keluar negara bagian.
Akibatnya, Tasmania menutup perbatasan bagi siapa pun yang pernah berada di Sydney sejak 11 Desember. Sementara Queensland, Victoria, dan Northern Territory mengharuskan orang yang pernah berada di Sydney untuk melakukan karantina selama dua pekan.
Sedangkan negara bagian Australia Barat memberlakukan wajib karantina tersebut pada siapa pun dari NSW.
"Pesan saya dengan sangat jelas adalah jika orang-orang berasal dari pantai utara NSW, akan sangat disarankan bagi mereka untuk tinggal di pantai utara dan tidak melakukan perjalanan ke Queensland," imbau Perdana Menteri negara bagian Queensland Annastacia Palaszczuk.
Australia telah melaporkan lebih dari 28 ribu kasus Covid-19 dengan 908 kematian sejak pandemi dimulai.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: