Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bergesernya Diplomasi Infrastruktur Ke Diplomasi Covid Ala China Terhadap Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 18 Desember 2020, 12:30 WIB
Bergesernya Diplomasi Infrastruktur Ke Diplomasi Covid Ala China Terhadap Indonesia
Pengamat hubungan internasional Teguh Santosa dalam diskusi virtual yang digelar Kantor Berita RMOL Sumut pada Jumat, 18 Desember 2020/RMOL
rmol news logo Persaingan pengaruh antara China dan Amerika Serikat (AS) di Pasifik membawa nama Indonesia sebagai negara yang memiliki peran besar di kawasan.

Tak ayal, dua kekuatan dunia itu selalu berupaya mencari perhatian dari Indonesia, bahkan di tengah pandemi Covid-19.

Pengamat hubungan internasional Teguh Santosa pun memerhatikan bagaimana perkembangan hubungan Indonesia dan China yang meningkat pesat, baik dalam hal ekonomi, politik, dan kesehatan di tengah pandemi.

"Kelihatannya diplomasi Covid tengah dimainkan oleh China terhadap Indonesia, (yang) sebelumnya diplomasi infrastruktur," ujar Teguh dalam diskusi virtual bertajuk "Prahara Cinta Segitiga Indonesia-China-Amerika" yang digelar Kantor Berita RMOL Sumut pada Jumat (18/12).

Teguh menuturkan, setelah Perang Dingin berakhir dan dunia bergerak ke arah multipolarisme, setiap negara bebas memilih teman. Di mana aliansi dilakukan atas pola timbal-balik, dan saling menguntungkan.

Jika berkaca pada awal kepemimpinan Presiden Xi Jinping, kata Teguh, China menjadi agresif dengan memperkenalkan One Belt One Road (OBOR) atau yang kerap disebut Jalur Sutera Baru.

Ambisi Xi itu kemudian diubah menjadi Belt and Road Initiatives (BRI) pada 2017, menjelang Kongres Partai Komunis China.

"Esensinya sama, mereka menawarkan kemampuan teknologi, dalam infratruktur. Karena memang itu yang dibutuhkan. Yang dibutuhkan adalah konektivitas, baik konektivitas digital maupun fisik," jelas Teguh.

"Di saat yang bersamaan, Indonesia juga menyadari ada persoalan dengan konektivitas. Jadi ketemu lah ini," lanjut dosen hubungan internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu.

Sementara itu, di tengah pandemi Covid-19, China telah memberikan serangkaian bantuan kepada Indonesia mulai dari peralatan kesehatan hingga pelatihan penanganan pasien terinfeksi virus corona.

Saat ini, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan farmasi China untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Salah satunya adalah Sinovac yang baru saja mengirimkan 1,2 juta dosis vaksinnya ke tanah air. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA