Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Turki Kutuk Yunani Atas Penangkapan Pejabat Konsulernya Dengan Tuduhan Mata-mata

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 19 Desember 2020, 08:42 WIB
Turki Kutuk Yunani Atas Penangkapan Pejabat Konsulernya Dengan Tuduhan Mata-mata
Kantor konsuler Turki/Net
rmol news logo Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk Yunani setelah Polisi di Yunani menahan seorang pejabat konsuler Turki karena dicurigai melakukan kegiatan memata-matai militer Yunani.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (18/12), kementerian mengklaim bahwa penahanan Muslim Yunani Sebahattin Bayram dari Thrace adalah pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional.
Kasus ini nampaknya akan semakin memperburuk hubungan kedua sekutu NATO tersebut.

Kementerian luar negeri Turki mengatakan pekerja konsulat itu adalah sekretaris di perwakilannya di Rhodes.

"Karyawan kami itu memiliki kewarganegaraan Yunani, dalam proses yang mengarah pada penangkapan karyawan tersebut, Yunani telah melanggar kebebasan, keamanan, dan penghormatannya terhadap hak pribadi dan keluarga dalam kerangka Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia dan Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler," kata kementerian, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (18/12).

Outlet Turki, Hürriyet, mengklaim bahwa liputan media Yunani tentang kasus tersebut, yang melanggar prinsip dasar praduga tidak bersalah, dianggap mengkhawatirkan. Yunani menjadikan representasi diplomatik Turki dan pekerja mereka sebagai target.

Pada Sabtu malam pekan lalu, dua pria Muslim Yunani ditangkap di pulau tenggara Rhodes atas tuduhan mata-mata. Mereka dituduh memotret dan merekam kapal perang dan instalasi militer Yunani, dan meneruskan informasi tersebut ke Turki.

Salah satu tersangka Bayran Sabaidim, 35 tahun, dilaporkan bekerja sebagai sekretaris di konsulat Turki di Rhodes. Sedangkan tersangka kedua, tidak disebutkan nama, adalah seorang juru masak berusia 56 tahun, yang bekerja di sebuah kapal yang sedang berlayar dari Rhodes ke pulau Kastellorizo.

Investigasi dengan Konsulat Turki di Rhodes sedang berjalan hingga saat ini, bahkan menuntut agar ponsel dan komputer yang disita dikembalikan.

Si juru masak telah diawasi sejak Agustus lalu saat dia memotret posisi dan fasilitas militer di Kastelorizo ​​dan bekerja sama dengan sekretaris konsulat Turki. Pria 56 tahun itu mengakui segalanya kepada Polisi dan mengatakan bahwa dia tidak melakukannya demi uang tetapi untuk membantu negaranya.

Yunani dan Turki memiliki ketegangan yang berkepanjangan, mulai dari pulau Siprus yang terbagi hingga hak eksplorasi di Laut Aegea dan Laut Mediterania. Ketegangan berkobar pada Agustus ketika Turki mengirim kapal eksplorasi seismik ke perairan yang diklaim oleh Yunani. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA