Turki juga tidak perlu berkecil hati terhadap sanksi apa pun yang dijatuhkan kepada negaranya, kata Oktay. Ia menegaskan selama ini negaranya berpijak pada akal sehat yang sejalan dengan kepentingan bangsa itu.
"Kami tidak takut dengan sanksi (sepihak AS). Turki tidak (perlu) berkecil hati dengan sanksi apa pun," kata Oktay kepada anggota parlemen, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Sabtu (19/12).
Oktay justru meminta AS agar bisa bersahabat dengan Turki.
"Setiap negara yang mengecualikan Turki akan memiliki lebih sedikit ruang untuk bertindak di kawasan itu," katanya sambil mengutuk keputusan sanksi yang tidak adil itu.
Dalam deklarasi bersama pada Rabu (16/12) lalu, partai politik Turki mendesak AS untuk mencabut keputusannya menjatuhkan sanksi kepada Turki atas akuisisi sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.
AS pada Senin (14/12) memberlakukan sanksi terhadap Turki atas akuisisi sistem pertahanan rudal Rusia.
"Kami menolak keputusan sanksi AS yang diumumkan pada Senin 14 Desember 2020. Turki tidak pernah ragu untuk mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk melindungi keamanan nasionalnya," bunyi deklarasi tersebut.
Sanksi tersebut, yang berada di bawah Undang-undang Countering America's Adversaries Through Sanctions (CAATSA), menargetkan Presidensi Industri Pertahanan Turki (SSB), termasuk Ismail Demir, kepala SSB, dan tiga pejabat lainnya.
Turki, menekankan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak menimbulkan ancaman bagi aliansi atau persenjataannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: